Wednesday, July 12, 2017

Pulau ini jadi jalur masuk ISIS ke Indonesia dan Surat berlogo ISIS ditemukan di Pidie Aceh

Hasil gambar untuk panglima tni dan kapolri

Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meyakini Marawi, Filipina Selatan jadi jalur masuk ISIS ke Indonesia.
Dari Marawi, ISIS bisa masuk melalui Manado, Bitung, dan Ternate.

"Dari Marawi ke Murotai lewat pulau-pulau yang berurutan, ada Miangas, ada Morore," sambungnya saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2017 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (12/7).

Gatot memastikan, pasukan TNI sudah menjaga ketat pulau yang diduga jadi pintu masuk ISIS ke Indonesia tersebut. Baik pengawasan melalui laut maupun udara.

"Angkatan udara melakukan pengintaian dengan pesawat boeing, kita bekerjasama dengan Filipina," ucap dia.

Setiap pulau, sambung Gatot, jumlah personel yang disiagakan bervariasi tergantung besar kecilnya pulau tersebut. Jika pulaunya kecil maka personel yang disiagakan sekitar 10 orang.

"Kalau pulaunya besar ada 1 pleton," kata Gatot.

Hingga saat ini, mantan Pangkostrad ini memastikan belum ada satu sel ISIS yang berhasil masuk ke Indonesia dari Marawi. Pasukan TNI tidak memberi celah kepada kelompok militan tersebut.

"Saya jamin sampai saat ini tidak akan lolos," pungkasnya.
Sedangkan Warga Gampong Keumangan, Kecamatan Mutiara, Beureunuen dihebohkan dengan temuan tas berisi peluru AK dan FN Selasa (11/7) sekitar pukul 22.30 Wib. Selain itu juga ditemukan selembar surat berlogo Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Kapolres Pidie AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar membenarkan ada temuan tas tersebut. Setelah ditemukan, tas itu langsung diamankan oleh personel Polsek Mutiara guna penyelidikan lebih lanjut. Namun dia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Mohon maaf kami belum bisa memberikan keterangan atas penemuan tas ini, karena sedang kami dalami dulu apa motifnya," kata Kapolres Pidie Andy, Rabu (12/7).
Pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif temuan tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Komandan Kodim 0101/BS Banda Aceh, Letnan Kolonel Inf Iwan Rosandriyanto mengaku tidak akan membiarkan sel-sel ISIS tumbuh di Aceh.
Menurutnya, hingga sekarang belum ada indikasi tumbuhnya sel-sel tersebut. Akan tetapi, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan masyarakat diminta tak perlu khawatir.
"Mereka tidak mempunyai ruang yang cukup untuk hidup di Aceh," kata Iwan Rosandriyanto, Senin (11/7) di Banda Aceh.
Kendati demikian, Iwan mengaku akan terus mempelajari baik sel-sel mereka yang sudah mati, maupun sel-sel yang masih hidup. Harapannya, dengan melakukan pemetaan ini, sel-sel itu bisa dilakukan pencegahan agar Serambi Mekah aman tanpa ada serangan dari ISIS.
"Intinya masyarakat tidak perlu takut, kita aparat keamanan dan tentunya didukung oleh masyarakat, kita lawan teroris dan kalau kita takut pada teroris, teroris akan merasa menang dan itu tidak boleh terjadi di Aceh," tegasnya. [noe]


Sumber: https://www.merdeka.com/peristiwa/surat-berlogo-isis-ditemukan-di-pidie-aceh.html
              https://www.merdeka.com/peristiwa/pulau-ini-jadi-jalur-masuk-isis-ke-indonesia.html


No comments:

Post a Comment