Monday, June 19, 2017

Serangan Teror bom Bertubi-tubi di Inggris, ke Mana 'Mr. Bond'?

Jakarta - Inggris dilanda empat serangan teror dalam tiga bulan terakhir. Kejadian itu berturut-turut terjadi di Westminster, Manchester, London Bridge dan Masjid Finsbury Park.

Pada 22 Maret 2017 seorang pria mengendarai mobil ke arah pejalan kaki di Jembatan Westminster, London, serta menusuk petugas polisi yang berjaga di gedung parlemen hingga tewas. Pelaku kemudian ditembak mati. 5 orang tewas dalam kejadian ini.


Pada 22 Mei 2017, pengebom bunuh diri beraksi usai konser pop Ariana Grande di Manchester. Puluhan orang tewas atas kejadian ini.

Lalu 3 Juni, 3 orang militan menggunakan rompi bom bunuh diri palsu berlari ke arah pejalan kaki dan melakukan penikaman. Mereka membunuh 8 orang dalam aksinya.

Aksi terbaru dilakukan oleh seorang pria 48 tahun yang menabrakkan mobil van ke arah jemaah salat Tarawih di Masjid Finsbury Park dini hari tadi waktu setempat. 10 orang terluka dan 1 orang tewas dalam kejadian ini.

Empat serangan teror dalam kurun waktu tiga bulan jelas catatan yang sangat buruk untuk agensi intelijen Inggris, Secret Intelligence Service (SIS) atau yang biasa dikenal dengan sebut Military Intelligence section 6 (MI6) . Sebagai 'mitra' dari CIA, agensi MI6 disebut-sebut memiliki peralatan deteksi intelijen yang tak kalah canggih dari counterpart-nya dari Amerika itu.

"Tentu terlalu dini untuk membuat penilaian, tapi jika (teroris) itu merupakan lone wolf, mereka adalah yang terburuk," kata seorang petugas MI5 kepada Mirror.uk pada 23 Maret 2017.

Dikutip dari situs resmi SIS, Senin (19/6/2017), mereka bekerja secara rahasia hingga ke luar negeri. Salah satu tugas mereka yakni melawan terorisme untuk keamanan Inggris.

SIS atau MI6 memprioritaskan perlawanan terhadap terorisme internasional, melawan penyebarluasan senjata, mendukung stabilitas internasional dan menjaga siber Inggris. Agen MI6 fokus untuk mengidentifikasi risiko untuk mencegah ancaman berkembang.

Dalam operasinya, agen-agen MI6 mengumpulkan data intelijen dan melancarkan operasi internasional untuk mencegah dan mendeteksi kriminal serius. MI6 bekerja mirip dengan MI5 (Security Service) dan GCHQ (Goverment Communications Head Quarter).



Kisah mengenai sepak terjang agen MI6 mendeteksi teror yang mengancam Britania Raya itu kerap diangkat dalam sebuah cerita fiksi di layar lebar dalam sosok James Bond. Lantas ke mana para 'James Bond' saat tanah Inggris diserang teror bertubi-tubi ini?
(bag/fjp)


Sumber: https://news.detik.com/internasional/d-3535626/serangan-teror-bertubi-tubi-di-inggris-ke-mana-james-bond

No comments:

Post a Comment